Bicara soal pembatas buku – rasanya hampir ngga’ mungkin deh kalo pecinta buku seperti temen-temen ngga’ punya pembatas buku – saya sendiri juga punya pembatas buku – meski bukan terbuat dari bahan khusus – tapi saya cinta banget sama pembatas buku itu (kebanyakan sih terbuat dari bahan dasar kertas – mulai dari potongan gambar kalendar, pembatas buku gratisan dari tempat les dan penerbit – sampai duit goceng, pun jadi korban) ^_^
Sebenarnya
apa aja bisa dijadikan pembatas buku, mulai dari kartu pos, foto, kwitansi,
struk toko, kartu pemilu, KTP jadul, kartu nama sampai daun kering juga bisa , bahkan seperti apa kepribadian seseorang bisa juga dilihat dari pembatas buku
yang dia punya lho.. (kalo yang satu ini saya ‘ga’ percaya) @_@
Sebenarnya fungsi pembatas buku buat saya pribadi sih – supaya halaman buku tetep mulus tanpa bekas lipatan di ujung-ujungnya – suka ngga’ rela kalo lihat orang melipat halaman buku atau majalah sesuka hati – memang sih itu bukan properti saya – tapi rasanya gemana gitu #pasangwajahsedih – banyak orang bilang, ngga’ ada salahnya buku itu kelihatan lusuh or lecek, tandanya buku itu sering dibaca – tapi buat saya memperlakukan buku seperti itu serasa berbuat dosa – kesannya kaya ngga’ mampu merawat buku #_# padahal kan kita belinya pakai duit – so, merupakan suatu kewajiban untuk merawat buku semulus mungkin, right ? ^_^
Jadi
selain sebagai penanda halaman – dengan adanya pembatas buku kejadian dibawah ini
juga bisa di hindari, hehe..
Arti
pembatas buku menurut Wikipedia, adalah:
Markah buku (Bahasa Inggris: bookmark) atau
pembatas buku adalah suatu markah yang diberikan untuk menandai lokasi pada
suatu karya cetak. Jenis pembatas buku yang sering digunakan biasanya berupa
secarik kertas atau seuntai tali yang digunakan untuk membatasi buku. Banyak
pembatas buku yang dapat dijepitkan pada halaman buku untuk mempermudah
pembacaan.
Klo menurut temen-temen pembatas buku penting nggak ya???
Sumber : roempi.wordpress.com, dengan sedikit perubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar